MAKALAH
IPA
“KEANEKARAGAMAN
HAYATI”
Di
susun oleh :
1.
Jumroh atunnisa
2.
M. Adri asabikh
3.
Piki ikmalul amri
4.
Siti rifaiyah
5.
Via afifah
SMK NU AL YAMAN LEBAKSIU
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah yang
berjudul “Keanekaragaman Hayati“. Dalam penulisan makalah ini kami pun
mendapat banyak ilmu yang berguna, bagi diri sendiri dan pembaca untuk
kedepannya.
Makalah ini disusun
agar pembaca dapat memperluas ilmu pengetahuan tentang Keanekaragaman
Hayati, selain itu juga dengan adanya makalah ini diharapkan bagi pembaca agar
dapat mengembangkannya lagi. Makalah yang kami buat ini, kami ambil dari
beberapa sumber. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang ikut
ambil alih sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah yang
kami buat ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan khususnya pada diri saya
sendiri serta dapat memberikan wawasan yang lebih luas bagi kita semua.
Penulis menyadari
makalah yang kami buat ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kami mohon
untuk saran dan kritiknya demi kesempurnaan makalah yang kami buat ini
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keanekaragaman
hayati adalah perbedaan diantara makhluk hidup yang berbeda jenis, spesiesnya,
dan perbedaan ekosistemnya. Bagaimana keanekaragaman hayati terjadi ?
keanekaragaman hayatiterjadi karena adanya perbedaan sifat, seperti ukuran,
bentuk, warna, fungsi organ, tempat hidup (ekosistem) dan lain – lain.
Keanekaragaman
hayati sangat penting bagi kelangsungan dan kelestarian makhluk hidup.
Keanekaragaman dapat terjadi akibat proses evolusi dan adaptasi. Evolusi adalah
perubahan yang terjadi dalam waktu lama yang akan membentuk makhluk hidup yang
berbeda dengan asalnya sehingga akan menimbulkan spesies baru. Sedangkan
adaptasi adalah proses penyesuaian diri terhadap linkungan yang
berbeda akan menghasilkan makhluk hidup yang berbeda pula. Misalnya burug
galatik yang hidup di kepulauan Galapagos, pada mulanya burung galatik berasal
dari tempat yang sama di amerika selatan. Oleh karena hidupnya berpindah-pindah
dan menghuni tempat yang berbeda, lama kelamaan paruh burung galatik mengalami
perubahan sesuai dengan kondisi lingkungan baru.
B . Perumusan Masalah
1.
Mengetahui
macam-macam keanekaragaman hayati ?
2.
Apa
tingkat keanekaragaman hayati ?
3.
Tipe-TipeEkosistem ?
4.
Apasaja Manfaat
dan nilai yang terkandung dalam keanekaragaman hayati ?
5.
Apa
keanekaragaman hayati indonesia ?
C . Tujuan
1.
Agar
dapat mengetahui macam-macam keanekaragaman haryati
2.
Agar
dapat mengetahui tingkat keanekaragaman hayati
3.
Agar
dapat mengetahui tipe-tipe ekosistem
4.
Agar
dapat mengetahui manfaat dan nilai yang terkandung dalam keanekaragaman hayati
5.
Agar
dapat mengetahui keanekaragaman hayati indonesia
D. Manfaat
Dengan penulisan makalah ini,
kita dapat mengetahui lebih banyak tentang Keaneragaman Hayati.
BAB II
PEMBAHASAN
A. KEANEKARAGAMAN HAYATI
Apabila
Anda mendengar kata “Keanekaragaman”, dalam pikiran anda mungkin akan terbayang
kumpulan benda yang bermacam-macam, baik ukuran, warna, bentuk, tekstur dan
sebagainya. Bayangan tersebut memang tidak salah. Kata keanekaragaman memang
untuk menggambarkan keadaan bermacam-macam suatu benda, yang dapat terjadi
akibat adanya perbedaan dalam hal ukuran, bentuk, tekstur ataupun jumlah.
Sedangkan
kata “Hayati” menunjukkan sesuatu yang hidup. Jadi keanekaragaman hayati menggambarkan
bermacam-macam makhluk hidup (organisme) penghuni biosfer.
Keanekaragaman
hayati disebut juga “Biodiversitas”. Keanekaragaman atau keberagaman dari
makhluk hidup dapat terjadi karena akibat adanya perbedaan warna, ukuran,
bentuk, jumlah, tekstur, penampilan dan sifat-sifat lainnya.
Sedangkan
keanekaragaman dari makhluk hidup dapat terlihat dengan adanya persamaan ciri
antara makhluk hidup. Untuk memahami konsep keseragaman dan keberagaman makhluk
hidup pergilah Anda ke halaman sekolah. Amati lingkungan sekitarnya! Anda akan
menjumpai bermacam-macam tumbuhan dan hewan. Jika Anda perhatikan
tumbuhan-tumbuhan itu, maka Anda akan menemukan tumbuhan-tumbuhan yang
berbatang tinggi, misalnya: palem, mangga, beringin, kelapa. Dan yang berbatang
rendah, misalnya: cabe, tomat, melati, mawar dan lain-lainnya. Ada tumbuhan
yang berbatang keras, dan berbatang lunak. Ada yang berdaun lebar, tetapi ada
pula yang berdaun kecil, serta bunga yang berwarna-warni. Begitu pula Anda akan
menemukan tumbuhan-tumbuhan yang memiliki kesamaan ciri seperti: tulang daun
menyirip atau sejajar, sistem perakaran tunggang atau serabut, berbiji tertutup
atau terbuka, mahkota bunga berkelipatan 3 atau 5 dan lain-lain. Begitu pula
pada hewan-hewan yang Anda temukan, terdapat hewan-hewan yang bertubuh besar
seperti kucing, sapi, kerbau, dan yang bertubuh kecil seperti semut serta
kupu-kupu. Ada hewan berkaki empat, seperti kucing. Berkaki dua seperti ayam.
Berkaki banyak seperti lipan dan luwing. Juga akan tampak burung yang memiliki
bulu dan bersayap.
Di
samping itu, Anda juga akan menemukan hewan yang hidupnya di air seperti: ikan
mas, lele, ikan gurame. Dan hewan-hewan yang hidup di darat seperti kucing,
burung dan lain-lain. Ada hewan yang tubuhnya ditutupi bulu seperti burung,
ayam. Ada yang bersisik seperti ikan gurame, ikan mas, dan ada pula yang
berambut seperti kucing, kelinci dan lain-lain.
B. TINGKAT KEANEKARAGAMAN HAYATI
Dari
hasil pengamatan atau observasi di halaman sekolah, Anda telah menemukan adanya
keseragaman dan keberagaman pada makhluk hidup.
Untuk
lebih memahami uraian diatas, berikut ini adalah tingkat keanekaragaman hayati
:
Keanekaragaman
hayati tidak saja terjadi antar jenis, tetapi dalam satu jenis pun terdapat
keanekaragaman. Adanya perbedaan warna, bentuk, dan ukuran dalam satu jenis
disebut variasi.
Untuk
mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang tingkatan keanekaragaman hayati,
simak uraiannya berikut ini:
1.
Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen
Apa
yang dimaksud dengan keanekaragaman hayati tingkat gen? Untuk menemukan jawaban
ini, cobalah amati tanaman bunga mawar. Tanaman ini memiliki bunga yang
berwarna-warni, dapat berwarna merah, putih atau kuning. Atau pada tanaman
mangga, keanekaragaman dapat Anda temukan antara lain pada bentuk buahnya,
rasa, dan warnanya.
Demikian
juga pada hewan. Anda dapat membandingkan ayam kampung, ayam hutan, ayam ras,
dan ayam lainnya. Anda akan melihat keanekaragaman sifat antara lain pada
bentuk dan ukuran tubuh, warna bulu dan bentuk pial (jengger).
Gambar
1. Keanekaragaman gen pada ayam
Keanekaragaman warna
bunga pada tanaman mawar. Bentuk, rasa, warna pada buah mangga, serta
keanekaragaman sifat, warna bulu dan bentuk pial pada ayam, ini semua
disebabkan oleh pengaruh perangkat pembawa sifat yang disebut dengan gen. Semua
makhluk hidup dalam satu spesies/jenis memiliki perangkat dasar penyusun gen
yang sama. Gen merupakan bagian kromosom yang mengendalikan ciri atau sifat
suatu organisme yang bersifat diturunkan dari induk/orang tua kepada
keturunannya.
Gen pada setiap individu,
walaupun perangkat dasar penyusunnya sama, tetapi susunannya berbeda-beda
bergantung pada masing-masing induknya. Susunan perangkat gen inilah yang
menentukan ciri atau sifat suatu individu dalam satu spesies.
Apa yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman
gen? Perkawinan antara dua individu makhluk hidup sejenis merupakan salah satu
penyebabnya. Keturunan dari hasil perkawinan memiliki susunan perangkat gen
yang berasal dari kedua induk/orang tuanya. Kombinasi susunan perangkat gen
dari dua induk tersebut akan menyebabkan keanekaragaman individu dalam satu
spesies berupa varietas-varietas (varitas) yang terjadi secara alami atau
secara buatan.
Keanekaragaman yang
terjadi secara alami adalah akibat adaptasi atau penyesuaian diri setiap
individu dengan lingkungan, seperti pada rambutan. Faktor lingkungan juga turut
mempengaruhi sifat yang tampak (fenotip) suatu individu di samping ditentukan
oleh faktor genetiknya (genotip). Sedangkan keanekaragaman buatan dapat terjadi
antara lain melalui perkawinan silang (hibridisasi), seperti pada berbagai
jenis mangga.
Perbedaan sifat pada jenis mangga dapat
Anda amati pada tabel berikut:
No.
|
Mangga
|
Bentuk
Buah
|
Rasa
|
arima
|
1.
2. 3. |
golek
kuini gedong |
lonjong
panjang
bulat telur, besar bulat, kecil |
manis
manis lebih manis |
tidak
wangi
wangi tidak wangi |
Pada manusia juga
terdapat keanekaragaman gen yang menunjukkan sifat-sifat berbeda, antara lain
ukuran tubuh (besar, kecil, sedang); warna kulit (hitam, putih, sawo matang,
kuning); warna mata (biru, hitam, coklat), serta bentuk rambut (ikal, lurus,
keriting). Cobalah perhatikan diri Anda sendiri! Ciri atau sifat apa yang Anda
miliki? Sesuaikan dengan uraian di atas?
2. Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis
(spesies)
Dapatkah Anda
membedakan antara tumbuhan kelapa aren, nipah dan pinang? Atau membedakan jenis
kacang-kacangan, seperti kacang tanah, kacang buncis, kacang kapri, dan kacang
hijau? Atau Anda dapat membedakan kelompok hewan antara kucing,harimau, singa
dan citah? Jika hal ini dapat Anda bedakan dengan benar, maka paling tidak
sedikitnya anda telah mengetahui tentang keanekaragaman jenis.
Untuk mengetahui keanekaragaman hayati
tingkat jenis pada tumbuhan atau hewan, anda dapat mengamati, antara lain
ciri-ciri fisiknya. Misalnya bentuk dan ukuran tubuh,warna, kebiasaan hidup dan
lain-lain.
Contoh, dalam keluarga
kacang-kacangan, antara lain; kacang tanah, kacang kapri, kacang hijau dan
kacang buncis. Di antara jenis kacang-kacangan tersebut Anda dapat dengan mudah
membedakannya, karena antara mereka ditemukan ciri-ciri yang berbeda antara
ciri satu dengan yang lainnya. Misalnya ukuran tubuh atau batang (ada yang
tinggi dan pendek); kebiasaan hidup (tumbuh tegak, ada yang merambat), bentuk
buah dan biji, warna biji, jumlah biji, serta rasanya yang berbeda.
Gambar 2. Keanekaragaman jenis pada
kacang-kacangan
Contoh lain, keanekaragaman pada
keluarga kucing. Di kebun binatang, Anda dapat mengamati hewan harimau, singa,
citah dan kucing.
Gambar
2. Keanek ragaman jenis pada hewan (a) harimau, (b) singan, (c) kucing dan (d)
citah.
Walaupun hewan-hewan
tersebut termasuk dalam satu familia/suku Felidae, tetapi diantara mereka
terdapat perbedaan-perbedaan sifat yang mencolok. Misalnya, perbedaan warna
bulu, tipe lorengnya, ukuran tubuh, tingkah laku, serta lingkungan hidupnya.
Cobalah Anda perhatikan perbedaan sifat
dari hewan berikut ini :
No.
|
Ciri-ciri
|
Kucing
|
Harimau
|
Singa
|
Citah
|
1.
2. 3. |
Ukuran tubuh
Warna bulu Tempat hidup |
Kecil
Hitam, putih, kuning Hutan, rumah |
Besar
Hitam, putih, kuning Hutan |
Besar
Hitam, putih, kuning Hutan |
Sedang
Hitam/ putih Pohon |
Demikian pula pada kelompok tumbuhan
yang tumbuh di dataran tinggi dan dataran rendah akan memperlihatkan
perbedaan-perbedaan sifat pada tinggi batang, daun dan bunga. Contohnya kelapa,
aren, pinang, dan lontar, seperti tampak pada tabel pengamatan berikut ini.
No
|
Ciri-ciri
|
Kelapa
|
Aren
|
Pinang
|
Lontar
|
1.
|
Tinggi Batang
|
>30m
|
25m
|
25
|
15-30m
|
2.
|
Daun
|
-Panjang tangkai daun 75-150cm
-Helaian daun 5m, ujungruncing dan keras |
-Panjang tangkai daun 150cm
|
Tangkai daun pendek
|
-Panjang tangkai daun 100cm
-Helaian daun bulat, tepi daun bercangap menjari |
3.
|
Bunga
|
Tongkol
|
Tongkol
|
Tongkol
|
Bulir
|
Gambar 2. Keanekaragaman pada suku
Palmae
Dari contoh-contoh di atas, Anda dapat
mengetahui ada perbedaan atau variasi sifat pada kucing, harimau, singa dan
citah yang termasuk dalam familia/suku Felidae. Variasi pada suku Felidae ini
menunjukkan keanekaragaman pada tingkat jenis.
Hal yang sama terdapat juga pada tanaman
kelapa, aren, pinang, dan lontar yang termasuk suku Palmae atau Arecaceae.
Di lingkungan manapun Anda di muka bumi
ini, maka Anda akan menemukan makhluk hidup lain selain Anda. Semua makhluk
hidup berinteraksi atau berhubungan erat dengan lingkungan tempat hidupnya.
Lingkungan hidup meliputi komponen biotik dan komponen
abiotik. Komponen
biotik meliputi berbagai jenis makhluk hidup mulai yang bersel satu
(uni seluler) sampai makhluk hidup bersel banyak (multi seluler) yang dapat
dilihat langsung oleh kita.
Komponen abiotik meliputi
iklim, cahaya, batuan, air, tanah, dan kelembaban. Ini semua disebut faktor
fisik. Selain faktor fisik, ada faktor kimia, seperti salinitas (kadar garam),
tingkat keasaman, dan kandungan mineral.
Baik komponen biotik maupun komponen
abiotik sangat beragam atau bervariasi. Oleh karena itu, ekosistem yang
merupakan interaksi antara komponen biotik dengan komponen abiotik pun
bervariasi pula.
Di dalam ekosistem, seluruh makhluk
hidup yang terdapat di dalamnya selalu melakukan hubungan timbal balik, baik
antar makhluk hidup maupun makhluk hidup dengan lingkungnnya atau komponen
abiotiknya. Hubungan timbal balik ini menimbulkan keserasian hidup di dalam
suatu ekosistem. Apa yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman tingkat
ekosistem? Perbedaan letak geografis antara lain merupakan faktor yang
menimbulkan berbagai bentuk ekosistem.
Gambar 2. Keanekaragaman ekosistem (a)
padang rumput (b) padang tundra (c) gurun pasir
Perbedaan letak geografis menyebabkan
perbedaan iklim. Perbedaan iklim menyebabkan terjadinya perbedaan temperature,
curah hujan, intensitas cahaya matahari, dan lamanya penyinaran. Keadaan ini
akan berpengaruh terhadap jenis-jenis flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) yang
menempati suatu daerah.
Di daerah dingin terdapat bioma Tundra.
Di tempat ini tidak ada pohon, yang tumbuh hanya jenis lumut. Hewan yang dapat
hidup, antara lain rusa kutub dan beruang kutub. Di daerah beriklim sedang
terdpat bioma Taiga. Jenis tumbuhan yang paling sesuai untuk daerah ini adalah
tumbuhan conifer, dan fauna/hewannya antara lain anjing hutan, dan rusa kutub.
Pada iklim tropis terdapat hutan hujan
tropis. Hutan hujan tropis memiliki flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) yang
sangat kaya dan beraneka ragam. Keanekaragaman jenis-jenis flora dan fauna yang
menempati suatu daerah akan membentuk ekosistem yang berbeda. Maka terbentuklah
keanekaragaman tingkat ekosistem.
Totalitas variasi gen, jenis dan
ekosistem menunjukkan terdapat pelbagai variasi bentuk, penampakan, frekwensi,
ukuran dan sifat lainnya pada tingkat yang berbeda-beda merupakan
keanekaragaman hayati.
Keanekaragaman hayati berkembang dari
keanekaragaman tingkat gen, keanekaragaman tingkat jenis dan keanekaragaman
tingkat ekosistem. Keanekaragaman hayati perlu dilestarikan karena didalamnya
terdapat sejumlah spesies asli sebagai bahan mentah perakitan varietas-varietas
unggul. Kelestarian keanekaragaman hayati pada suatu ekosistem akan terganggu
bila ada komponen-komponennya yang mengalami gangguan.
Gangguan-gangguan terhadap
komponen-komponen ekosistem tersebut dapat menimbulkan perubahan pada tatanan
ekosistemnya. Besar atau kecilnya gangguan terhadap ekosistem dapat merubah
wujud ekosistem secara perlahan-lahan atau secara cepat pula. Contoh-contoh
gangguan ekosistem , antara lain penebangan pohon di hutan-hutan secara liar
dan perburuan hewan secara liar dapat mengganggu keseimbangan ekosistem. Gangguan
tersebut secara perlahan-lahan dapat merubah ekosistem sekaligus mempengaruhi
keanekaragaman tingkat ekosistem. Bencana tanah longsor atau letusan gunung
berapi, bahkan dapat memusnahkan ekosistem. Tentu juga akan memusnahkan
keanekaragaman tingkat ekosistem. Demikian halnya dengan bencana tsunami.
C.
TIPE-TIPE EKOSISTEM
Secara umum ada tiga tipe ekosistem,
yaitu ekositem air, ekosistem darat, dan ekosistem buatan, yaitu:
a.
ekosistem air atau Akuatik (air)
1)
Ekosistem Air Tawar
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara
lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh
iklim dan cuaca.
2)
Ekosistem Air Laut
Habitat laut (oseanik) ditandai oleh
salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CI-mencapai 55% terutama di
daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah
tropik, suhu laut sekitar 25 °C.
3)
Ekosistem Estuari
Estuari (muara) merupakan tempat
bersatunya sungai dengan laut.[5] Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur
intertidal yang luas atau rawa garam. Ekosistem estuari memiliki produktivitas
yang tinggi dan kaya akan nutrisi
4)
Ekosistem Pantai
Dinamakan demikian karena yang paling
banyak tumbuh di gundukan pasir adalah tumbuhan Ipomoea pes caprae yang tahan
terhadap hempasan gelombang dan angin. Tumbuhan yang hidup di ekosistem ini
menjalar dan berdaun tebal.
5)
Ekosistem Sungai
Sungai adalah suatu badan air yang
mengalir ke satu arah. Air sungai dingin dan jernih serta mengandung sedikit
sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang secara konstan memberikan oksigen
pada air.
6)
Ekosistem Terumbu Karang
Ekosistem ini terdiri dari coral yang
berada dekat pantai. Efisiensi ekosistem ini sangat tinggi. Hewan-hewan yang
hidup di karang memakan organisme mikroskopis dan sisa organik lain. Berbagai
invertebrata, mikro organisme, dan ikan, hidup di antara karang dan ganggang.
7)
Ekosistem Laut Dalam
Kedalamannya lebih dari 6.000 m.
Biasanya terdapat lele laut dan ikan laut yang dapat mengeluarkan cahaya.
Sebagai produsen terdapat bakteri yang bersimbiosis dengan karang tertentu.
8)
Ekosistem Lamun
Lamun atau seagrass adalah satu satunya
kelompok tumbuh-tumbuhan berbunga yang hidup di lingkungan laut. Tumbuh
tumbuhan ini hidup di habitat perairan pantai yang dangkal.
b.
ekosistem darat atau Terestrial (darat)
1)
Hutan Hujan Tropis
Hutan hujan tropis terdapat di daerah
tropik dan subtropik. Ciri-cirinya adalah curah hujan 200-225 cm per tahun.
Spesies pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang
lainnya tergantung letak geografisnya.
2)
Sabana
Sabana dari daerah tropik terdapat di
wilayah dengan curah hujan 40 – 60 inci per tahun, tetapi temepratur dan
kelembaban masih tergantung musim.
3)
Padang Rumput
Padang rumput terdapat di daerah yang
terbentang dari daerah tropik ke subtropik. Ciri-ciri padang rumput adalah
curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun, hujan turun tidak teratur,
porositas (peresapan air) tinggi, dan drainase (aliran air) cepat.
4)
Gurun
Gurun terdapat di daerah tropik yang
berbatasan dengan padang rumput. Ciri-ciri ekosistem gurun adalah gersang dan
curah hujan rendah (25 cm/tahun). Perbedaan suhu antarasiang dan malam sangat
besar.
5)
Hutan Gugur
Hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang
yang memiliki emapt musim, ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang
tahun. Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat.
6)
Taiga
Taiga terdapat di belahan bumi sebelah
utara dan di pegunungan daerah tropik, ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin
rendah.
7)
Tundra
Tundra terdapat di belahan bumi sebelah
utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung
tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari.
8)
Karst (batu gamping/gua)
Karst berawal dari nama kawasan batu
gamping di wilayah Yugoslavia. Kawasan karst di Indonesia rata-rata mempunyai
ciri-ciri yang hampir sama yaitu, tanahnya kurang subur untukpertanian,
sensitif terhadap erosi, mudah longsor, bersifat rentan dengan pori-pori aerasi
yang rendah, gaya permeabilitas yang lamban dan didominasi oleh pori-pori
mikro. Ekosistem karst mengalami keunikan tersendiri, dengan keragaman aspek
biotis yang tidak dijumpai di ekosistem lain.
C.
EKOSISTEM BUATAN
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang
diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Ekosistem buatan mendapatkan
subsidi energi dari luar, tanaman atau hewan peliharaan didominasi pengaruh
manusia, dan memiliki keanekaragaman rendah. Contoh ekosistem buatan adalah:
1)
Bendungan,
2)
Hutan tanaman produksi seperti jati dan pinus,
3)
Agroekosistem berupa sawah tadah hujan,
4)
Sawah irigasi,
5)
Perkebunan sawit,
6)
Ekosistem pemukiman seperti kota dan desa,
7)
Ekosistem ruang angkasa.
Ekosistem kota memiliki metabolisme
tinggi sehingga butuh energi yang banyak. Kebutuhan materi juga tinggi dan
tergantung dari luar, serta memiliki pengeluaran yang eksesif seperti polusi
dan panas.
Ekosistem ruang angkasa bukan merupakan
suatu sistem tertutup yang dapat memenuhi sendiri kebutuhannya tanpa tergantung
input dari luar. Semua ekosistem dan kehidupan selalu bergantung pada bumi.
D.
Manfaat dan nilai keanekaragaman hayati
Manfaat-manfaat dan nilai-nilai yang
terkandung dalam keanekaragaman hayati, ialah sebagai berikut:
1.
Kebutuhan dasar, yaitu kebutuhan yang
bersifat mutlak , seperti:
- Sandang
(ulat sutra, bulu domba, kapas).
- Pangan
(serealia/biji - bijian, umbi - umbian, sayur, buah, telur, daging, susu
dan sebagainya).
- Papan
(meranti, jati, sengon, pohon sawo, dan sebagainya).
- Udara
bersih (pepohonan).
2.
Kebutuhan Sekunder, kebutuhan untuk
lebih menikmati hidup, misalnya:
- Transportasi
(kuda, onta, sapi).
- Rekreasi
(hutan, taman bunga, tanaman hias, keindahan bawah laut, hewan piaraan dan
sebagainya).
3.
Keanekaragaman hayati dapat menghasilkan
produk berupa materi atau jasa yang manfaatnya dapat ditukar dengan uang,
misalnya bahan kebutuhan pokok atau pangan yang diperdagangkan, dikatakan
memiliki nilai ekonomi.
4.
Bagi suatu negara tertentu,
keanekaragaman hayati dapat memberikan kebanggaan karena keindahan atau
kekhasannya, seperti: karapan sapi di madura, ukiran jepara dari kayu jati,
lukisan wayang dari kulit domba dan sebagainya. Keanekaragaman hayati tersebut
memiliki nilai budaya.
5.
Keanekaragaman hayati masih terus diteliti oleh para ahli, karena
sebagai sumber ilmu atau tujuan lain
(misalnya :pemuliaan hewan dan tumbuhan, pelestarian alam, pencarian alternatif
bahan pangan dan energi dan sebagainya). jadi keanekaragaman hayati memiliki
nilai pendidikan.
E. KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA
Tahukah Anda, bahwa Indonesia merupakan
salah satu dari tiga Negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi?
Dua negara lainnya adalah Brazil dan Zaire. Tetapi dibandingkan dengan Brazil
dan Zaire, Indonesia memiliki keunikan tersendiri. Keunikannya adalah disamping
memiliki keanekragaman hayati yang tinggi, Indonesia mempunyai areal tipe
Indomalaya yang luas, juga tipe Oriental, Australia, dan peralihannya. Selain
itu di Indonesia terdapat banyak hewan dan tumbuhan langka, serta hewan dan
tumbuhan endemik (penyebaran terbatas).
Untuk lebih memahami materi tersebut,
silakan Anda simak uraian mengenai keaneragaman hayati yang terdapat di
Indonesia berikut ini!
Indonesia terletak di daerah tropik
sehingga memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dibandingkan dengan daerah
subtropik (iklim sedang) dan kutub (iklim kutub). Tingginya keanekaragaman
hayati di Indonesia ini terlihat dari berbagai macam ekosistem yang ada di
Indonesia, seperti: ekosistem pantai, ekosistem hutan bakau, ekosistem padang
rumput, ekosistem hutan hujan tropis, ekosistem air tawar, ekosistem air laut,
ekosistem savanna, dan lain-lain. Masing-masing ekosistem ini memiliki
keaneragaman hayati tersendiri.
Tumbuhan (flora) di Indonesia merupakan
bagian dari geografi tumbuhan Indo-Malaya. Flora Indo-Malaya meliputi tumbuhan
yang hidup di India, Vietnam, Thailand, Malaysia, Indonesia, dan Filipina.
Flora yang tumbuh di Malaysia, Indonesia, dan Filipina sering disebut sebagai
kelompok flora Malesiana.
Hutan di daerah flora Malesiana memiliki
kurang lebih 248.000 species tumbuhan tinggi, didominasi oleh pohon dari
familia Dipterocarpaceae, yaitu pohon-pohon yang menghasilkan biji bersayap.
Dipterocarpaceae merupakan tumbuhan tertinggi dan membentuk kanopi hutan.
Tumbuhan yang termasuk famili Dipterocarpaceae misalnya Keruing ( Dipterocarpus
sp), Meranti (Shorea sp), Kayu garu (Gonystylus bancanus), dan Kayu kapur
(Drybalanops aromatica).
Hutan di Indonesia merupakan bioma hutan
hujan tropis atau hutan basah, dicirikan dengan kanopi yang rapat dan banyak
tumbuhan liana (tumbuhan yang memanjat), seperti rotan. Tumbuhan khas Indonesia
seperti durian (Durio zibetinus), Mangga (Mangifera indica), dan Sukun
(Artocarpus sp) di Indonesia tersebar di Sumatra, Kalimantan, Jawa dan
Sulawesi.
Sebagai negara yang memiliki flora
Malesiana apakah di Malaysia dan Filipina juga memiliki jenis tumbuhan seperti
yang dimiliki oleh Indonesia? Ya, di Malaysia dan Filipina juga terdapat
tumbuhan durian, mangga, dan sukun. Di Sumatera, Kalimantan, dan Jawa terdapat
tumbuhan endemik Rafflesia. Tumbuhan ini tumbuh di akar atau batang tumbuhan
pemanjat sejenis anggur liar, yaitu Tetrastigma.
Bagaimana dengan wilayah Indonesia
bagian timur? Apakah jenis tumbuhannya sama? Indonesia bagian timur, tipe
hutannya agak berbeda. Mulai dari Sulawesi sampai Irian Jaya (Papua) terdapat
hutan non?Dipterocarpaceae. Hutan ini memiliki pohon-pohon sedang, diantaranya
beringin (Ficus sp), dan matoa (Pometia pinnata). Pohon matoa merupakan
tumbuhan endemik di Irian.
Selanjutnya, mari kita lihat hewan
(fauna) di Indonesia. Hewan-hewan di Indonesia memiliki tipe Oriental (Kawasan
Barat Indonesia) dan Australia (Kawasan Timur Indonesia) serta peralihan.
Hewan-hewan di bagian Barat Indonesia (Oriental) yang meliputi Sumatera, Jawa,
dan Kalimantan, memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.
|
Banyak species mamalia yang berukuran
besar, misalnya gajah, banteng, harimau, badak. Mamalia berkantung jumlahnya
sedikit, bahkan hampir tidak ada.
|
2.
|
Terdapat berbagai macam kera,
misalnya: bekantan, tarsius, orang utan.
|
3.
|
Terdapat hewan endemik, seperti: badak
bercula satu, binturong (Aretictis binturang), monyet (Presbytis thomari),
tarsius (Tarsius bancanus), kukang (Nyeticebus coucang).
|
4.
|
Burung-burung memiliki warna bulu yang
kurang menarik, tetapi dapat berkicau. Burung-burung yang endemik, misalnya:
jalak bali (Leucopsar nothschili), elang jawa, murai mengkilat (Myophoneus
melurunus), elang putih (Mycrohyerax latifrons).
|
Sekarang mari kita lanjutkan dengan
hewan-hewan yang terdapat di Kawasan Indonesia Timur. Jenis-jenis hewan di
Indonesia bagian timur, yaitu Irian, Maluku, Sulawesi, Nusa Tenggara, relatif
sama dengan Australia. Ciri-ciri hewannya adalah:
1.
|
Mamalia berukuran kecil
|
2.
|
Banyak hewan berkantung
|
3.
|
Tidak terdapat species kera
|
4.
|
Jenis-jenis burung memiliki warna yang
beragam
|
Irian Jaya (Papua) memiliki hewan
mamalia berkantung, misalnya: kanguru (Dendrolagus ursinus), kuskus (Spiloeus
maculatus). Papua juga memiliki kolek si burung terbanyak, dan yang paling
terkenal adalah burung Cenderawasih (Paradiseae sp). Di Nusa Tenggara, terutama
di pulau Komodo, terdapat reptilian terbesar yaitu komodo (Varanus
komodoensis).
Sedangkan daerah peralihan meliputi
daerah di sekitar garis Wallace yang terbentang dari Sulawesi sampai kepulauan
Maluku, jenis hewannya antara lain tarsius (Tarsius bancanus), maleo
(Macrocephalon maleo), anoa, dan babi rusa (Babyrousa babyrussa).
Adapun manfaat keanekaragaman hayati
adalah sebagai berikut:
BAB
III
PENUTUP
A
. KESIMPULAN
Keanekaragaman
hayati atau biodiversitas (Bahasa
Inggris: biodiversity) adalah suatu istilah pembahasan yang
mencakup semua bentuk kehidupan, yang secara ilmiah dapat dikelompokkan menurut
skala organisasi biologisnya, yaitu mencakup gen,
spesies tumbuhan, hewan,
dan mikroorganisme serta ekosistem dan proses-proses ekologi dimana bentuk kehidupan ini
merupakan bagiannya. Dapat juga diartikan sebagai kondisi keanekaragaman bentuk
kehidupan dalam ekosistem atau bioma tertentu.
Keanekaragaman hayati seringkali digunakan sebagai ukuran kesehatan sistem
biologis.
Keanekaragaman hayati tidak terdistribusi secara
merata di bumi; wilayah tropis memiliki
keanekaragaman hayati yang lebih kaya, dan jumlah keanekaragaman hayati terus
menurun jika semakin jauh dari ekuator.
Keanekaragaman hayati yang ditemukan di bumi adalah
hasil dari miliaran tahun proses evolusi. Asal muasal kehidupan belum
diketahui secara pasti dalam sains. Hingga sekitar 600 juta tahun yang lalu,
kehidupan di bumi hanya berupa archaea, bakteri, protozoa, dan organisme
uniselulerlainnya sebelum organisme
multiseluler muncul dan menyebabkan ledakan
keanekaragaman hayati yang begitu cepat, namun secara periodik dan eventual
juga terjadi kepunahan secara besar-besaran akibat aktivitas bumi, iklim,
dan luar angkasa.
Jenis keanekaragaman
hayati
·
Keanekaragaman genetik (genetic
diversity); Jumlah total informasi genetik yang terkandung di dalam
individu tumbuhan, hewan dan mikroorganisme yang mendiami bumi.
·
Pengertiannya keanekaragaman gen adalah
faktor pengatur sifat yang terdapat dalam sel makhluk hidup.gen diwariskan
orang tua (induk) pada keturunannya.
·
Keanekaragaman jenis(spesies) (species
diversity); Keaneraragaman organisme hidup di bumi (diperkirakan berjumlah
5 - 50 juta), hanya 1,4 juta yang baru dipelajari.
·
Pengertian keanekaragaman jenis(spesies)
adalah Keanekaragaman hayati yang dapat ditunjukkan dengan adanya beraneka
macam jenis mahluk hidup baik yang termasuk kelompok hewan, tumbuhan dan
mikroba.
·
Keanekaragaman ekosistem (ecosystem
diversity); Keanekaragaman habitat, komunitas biotik dan proses ekologi
di biosfer
atau dunia laut.
·
Pengertian keanekaragaman ekosistem
adalah Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi
dari ekosistem di biosfir.
Ketiga macam keanekaragaman tersebut tidak dapat
dipisahkan satu dengan yang lain. Ketiganya dipandang sebagai suatu keseluruhan
atau totalitas yaitu sebagai keanekaragaman hayati.
B. SARAN – SARAN
Didalam kehidupan didunia ini terdapat berbagai
jenis keanekaragaman hayati, yaitu terdiri dari manusia, hewan, dan tumbuhan
yang beranekaragam., Adapun beberapa usaha yang dapat kita lakukan untuk
memperbaiki dan melestarikan keanekaragaman hayati tersebut seperti
penghijauan(reboisasi), pemuliaan, pelestarian in situ maupun ex situ serta
penegakan hukum dan kebijakan nasional dan internasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar